dony
Selasa, 23 Desember 2014
Selasa, 07 Mei 2013
Mobil Termahal di Dunia
10 mobil termahal di dunia 2013
Beberapa
bulan yang lalu majalah forbes, yaitu majalah editor ekonomi dan
keuangan menerbitkan kumpulan mobil yang merupakan mobil jalanan yang
dijual dengan budget paling mahal yang ada di pasaran. Berikut 10 mobil termahal di dunia 2013 versi majalah forbes :
1. Bugatti Veyron Supersport
Dengan
harga $2,6 juta atau sekitar 24,3 Milyar, Bugatti Veyron Supersport
jadi mobil termahal didunia saat ini. Veyron akan memanjakan Anda dalam
kemewahan dan kecepatan super.
2. Ferrari 599XXX
Ferrari
belum mengumumkan harga resmi untuk produk terbarunya tapi diperkirakan
mobil Ferrari 599XXX ini akan dijual dikisaran harga USD 2 juta atau Rp
18,6 Milyar.
3. Zenvo ST1
Ternyata
Denmark tidak hanya terkenal karena bir Carslberg dan Hans Christian
Andersen, negara inipun mampu membuat mobil super mahal bermerk Zenvo
yang harga USD 1,8 juta atau Rp 16,8 Milyar
4. Koenigsegg Agera R
Tidak
mau kalah dengan tetangganya Denmark yang memproduksi Zenvo, swediapun
membuat mobil termahal, Agera Koenigsegg seharga USD 1,5 juta atau Rp 14
Milyar
5. Aston Martin One-77
Merk
legendaris Aston Martin akan memproduksi mobil Aston Martin One -77
dengan jumlahnya sangat terbatas hanya sesuai pesanan. Mobil ini
dihargai USD 1,4 Juta atau Rp 13,07 Milyar,
6. Maybach Landaulet
Salah satu mobil favorit Madonna dan Jay Z yaitu Maybach Landaulet. Mobil ini berharga USD 1,4 Juta atau Rp 13,07 Milyar
7. Pagani Huayra
Huayra
adalah mobil super kedua yang diproduksi Pagani setelah sukses dengan
Zonda.(yang diproduksi hanya 12 mobil pertahun). Pagani Huayra mungkin
diproduksi lebih banyak dari Zonda dan akan dijual di Amerika dengan
harga: $1.3 juta atau Rp 12,13 Milyar.
8. Hennessey Venom GT
Mobil produksi Amerika Venom Hennesey ini dibanderol dengan harga: $1 juta atau Rp 9,33 Milyar.
9. SSC Tuatara
Satu lagi produk buatan Amerika yaitu, Tuatara dijual dengan harga $970,000 atau Rp 9 Milyar.
10. Porsche 918 Spyder
Di tempat terakhir adalah Porsche Spyder yang harganya $845,000 atau Rp 7,9 Milyar
sumber: http://infounixs.blogspot.com/2013/02/10-mobil-termahal-di-dunia-2013.html
sumber: http://infounixs.blogspot.com/2013/02/10-mobil-termahal-di-dunia-2013.html
Manfaat Bangun pagi
Ada banyak orang yang bekerja di malam hari dan tak terbiasa bangun
pagi. Padahal bangun pagi memiliki beberapa manfaat tersendiri, terutama
untuk kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat bangun pagi, seperti
dilansir oleh Inspyr (18/11/12).
1. Membuat orang lebih sukses
Sebuah penelitian pada tahun 2008 yang dilakukan di texas University menemukan bahwa mahasiswa yang sering bangun pagi memiliki nilai yang lebih tinggi pada GPA mereka dibandingkan dengan mahasiswa yang suka begadang dan jarang bangun pagi.
2. Orang yang bangun pagi lebih bahagia
Bahagia di sini bukan berarti merasa senang dalam waktu 15 menit setelah bangun pagi, melainkan membuat mood seseorang lebih bahagia secara umum setiap hari. Penelitian menunjukkan bahwa manula cenderung lebih bahagia daripada anak-anak muda karena mereka lebih sering bangun pagi. Sementara anak-anak muda dan dewasa yang sering bekerja dan bermain hingga larut malam, dan jarang bangun pagi memiliki mood yang lebih buruk setiap harinya.
3. Memiliki tubuh yang lebih sehat dan bugar
Bangun pagi membuat orang lebih bersemangat untuk olahraga dan menghirup udara segar. Tentu saja, ini membuat tubuh mereka lebih bugar dan sehat. Kebanyakan orang yang sukses memiliki kebiasaan bangun lebih pagi. Olahraga dan menghirup udara segar di pagi hari bisa meningkatkan mood dan memberikan energi untuk beraktivitas.
4. Lebih produktif
Bangun pagi membuat seseorang lebih produktif. hal ini karena orang yang bangun lebih pagi memiliki waktu untuk menyiapkan pekerjaan, sementara orang lain masih tertidur. Mereka memiliki waktu yang hening dan baik digunakan untuk berkonsentrasi. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh profesor biologi di University of Education di heidelberg menemukan bahwa orang yang bangun lebih pagi memiliki energi yang lebih banyak.
5. Membuat mental lebih sehat dan positif
Orang yang bangun lebih pagi memiliki mood yang lebih baik dan mental yang lebih optimis. Mereka juga lebih mudah merasa puas. Sementara itu orang yang terbiasa bangun di malam hari dan tidur di pagi hari, meski dikaitkan dengan kecerdasan dan kreativitas, cenderung memiliki mood yang negatif seperti perasaan depresi dan pesimis.
Tentu saja, tak semua orang bisa bangun pagi hari. Bisa jadi pekerjaan memaksa orang bangun hingga malam hari dan tidur di pagi hari. Namun jika ingin mendapatkan manfaat di atas, Anda sebaiknya mulai membiasakan diri untuk bangun lebih pagi, atau setidaknya menyempatkan diri bangun di pagi hari.
sumber: http://www.merdeka.com/sehat/5-manfaat-kesehatan-bangun-pagi.html
1. Membuat orang lebih sukses
Sebuah penelitian pada tahun 2008 yang dilakukan di texas University menemukan bahwa mahasiswa yang sering bangun pagi memiliki nilai yang lebih tinggi pada GPA mereka dibandingkan dengan mahasiswa yang suka begadang dan jarang bangun pagi.
2. Orang yang bangun pagi lebih bahagia
Bahagia di sini bukan berarti merasa senang dalam waktu 15 menit setelah bangun pagi, melainkan membuat mood seseorang lebih bahagia secara umum setiap hari. Penelitian menunjukkan bahwa manula cenderung lebih bahagia daripada anak-anak muda karena mereka lebih sering bangun pagi. Sementara anak-anak muda dan dewasa yang sering bekerja dan bermain hingga larut malam, dan jarang bangun pagi memiliki mood yang lebih buruk setiap harinya.
3. Memiliki tubuh yang lebih sehat dan bugar
Bangun pagi membuat orang lebih bersemangat untuk olahraga dan menghirup udara segar. Tentu saja, ini membuat tubuh mereka lebih bugar dan sehat. Kebanyakan orang yang sukses memiliki kebiasaan bangun lebih pagi. Olahraga dan menghirup udara segar di pagi hari bisa meningkatkan mood dan memberikan energi untuk beraktivitas.
4. Lebih produktif
Bangun pagi membuat seseorang lebih produktif. hal ini karena orang yang bangun lebih pagi memiliki waktu untuk menyiapkan pekerjaan, sementara orang lain masih tertidur. Mereka memiliki waktu yang hening dan baik digunakan untuk berkonsentrasi. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh profesor biologi di University of Education di heidelberg menemukan bahwa orang yang bangun lebih pagi memiliki energi yang lebih banyak.
5. Membuat mental lebih sehat dan positif
Orang yang bangun lebih pagi memiliki mood yang lebih baik dan mental yang lebih optimis. Mereka juga lebih mudah merasa puas. Sementara itu orang yang terbiasa bangun di malam hari dan tidur di pagi hari, meski dikaitkan dengan kecerdasan dan kreativitas, cenderung memiliki mood yang negatif seperti perasaan depresi dan pesimis.
Tentu saja, tak semua orang bisa bangun pagi hari. Bisa jadi pekerjaan memaksa orang bangun hingga malam hari dan tidur di pagi hari. Namun jika ingin mendapatkan manfaat di atas, Anda sebaiknya mulai membiasakan diri untuk bangun lebih pagi, atau setidaknya menyempatkan diri bangun di pagi hari.
sumber: http://www.merdeka.com/sehat/5-manfaat-kesehatan-bangun-pagi.html
PROSES PENGECORAN LOGAM
A. Pengertian
Proses Pengecoran
Proses
Pengecoran (Casting) adalah salah satu
teknik pembuatan produk dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian
di tuangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli dari produk
cor yang akan dibuat Ada 4 faktor yang berpengaruh atau merupakan ciri dari
proses pengecoran, yaitu:
1.
Adanya aliran logam
cair kedalam rongga cetak
2.
Terjadi perpindahan
panas selama pembekuan dan pendinginan dari logam dalam cetakan
3.
Pengaruh material
cetakan
4.
Pembekuan logam dari
kondisi cair
Klasifikasi pengecoran
berdasarkan umur dari cetakan, ada pengecoran dengan sekali pakai (expendable Mold) dan ada pengecoran
dengan cetakan permanent (permanent Mold).
Cetakan pasir termasuk dalam expendable
mold. Karena hanya bisa digunakan satu kali pengecoran saja, setelah itu
cetakan tersebut dirusak saat pengambilan benda coran. Dalam pembuatan cetakan,
jenis-jenis pasir yang digunakan adalah pasir silika, pasir zircon atau pasir
hijau. Sedangkan perekat antar butir-butir pasir dapat digunakan, bentonit,
resin, furan atau air gelas.
B.
Proses
pengecoran dengan pasir
Kebanyakan pasir yang
digunakan dalam pengecoran adalah pasir silika (SiO2). Pasir merupakan produk
dari hancurnya batu-batuan dalam jangka waktu lama. Alasan pemakaian pasir sebagai
bahan cetakan adalah karena murah dan ketahanannya terhadap temperature tinggi.
Ada dua jenis pasir yang umum digunakan yaitu naturally bonded (banks sands) dan synthetic (lake sands). Karena komposisinya mudah
diatur, pasir sinetik lebih disukai oleh banyak industri pengecoran. Pemilihan jenis pasir
untuk cetakan melibatkan bebrapa factor penting seperti bentuk dan ukuran
pasir. Sebagai contoh , pasir halus dan bulat akan menghasilkan permukaan
produk yang mulus/halus. Untuk membuat pasir cetak selain dibutuhkan pasir
komposisi tertentu dan siap dipakai sebagi bahan pembuat cetakan. juga pengikat
(bentonit atau clay/lempung) dan air.
Adapun syarat-syarat
pasir cetak :
a)
Mudah dibentuk
(plastis) dan tidak mudah gugur/ rontok
Pasir yang dipakai harus
fleksibel karena bentuk yang dicetak terkadang memiliki bentuk yang rumit atau
banyak lekuk-lekukan, maka pasir harus bisa menyesuaikan dengan kontur model
yang telah dibuat.
b)
Mempunyai permeabilitas
Specimen pasir cetak
harus mampu mengalirkan gas yang baik. Udara yang terdapat dalam coran bila
tidak dikeluarkan maka akan mengakibatkan korosi atau cacat dalam coran. Maka
gas harus mampu melewati rongga-rongga pasir cetak tersebut tanpa harus
mengurangi kekuatan dari pasir tersebut.
c)
Tahan terhadap suhu
yang tinggi
Dalam pengecoran logam
suhu yang dihasilkan dari logam cair sangatlah tinggi, maka dari itu cetakan
harus mampu menahan suhu yang sangat tinggi. Suhu Aluminium cair bisa mencapai
± 4000 C, sehingga pasir cetak harus memiliki ketahanan suhu yang
lebih tinggi.
d) Mempunyai
distribusi butir pasir yang sama
Dalam pengecoran sebisa
mungkin harus menghasilkan permukaan yang halus dan presisi agar bila
dikerjakan dengan mesin nantinya bisa lebih cepat. Untuk mendapatkan hasil yang
demikian maka cetakan dalam pengecoran harus memiliki ukuran-ukuran butir pasir
yang sama. Apabila ukuran butiran tidak seragam akan mengakibatkan ukuran yang
kurang presisi, serta daya rekat antar butiran pasir akan kurang kuat bila
ukuran butiran tidak sama.
e)
Bisa digunakan berulang-ulang
Dalam segi ekonomis di
industry pastinya menginginkan biaya produksi yang rendah namun menghasikan
produk yang berkualitas. Begitu pula dengan pasir cetak yang digunakan,
hendaknya bisa digunakan untuk proses pengecoran selanjutnya, yakni dengan
mengolah kembali pasir cetak yang sudah tidak terpakai dengan disaring kembali
dan dipilih butiran pasir yang sama dengan saringan.
C.
Pengolahan Pasir Cetak
Pasir Cetak adalah
pasir yang dicampur dengan bahan pengikat.
Pasir
Cetak bisa diambil dari sungai, bisa pasir gunung, bisa juga pasir pantai.
Cetakan yang menggunakan pasir mempunyai ketahanan terhadap panas yang tinggi
dan juga mampu mengalirkan udara yang baik, sebab pori-pori dari cetakan
tersebut sangat besar.Bahan Pengikat biasanya
adalah bahan lempung atau tetes tebu. Lempung
digunakan untuk mengikat butir-butiran pasir agar bisa menjadi satu atau saling
lekat. Air digunakan agar
lempung dan pasir menjadi lembek sehingga mudah untuk dibentuk, meskipun
nantinya kadar air saat cetakan digunakan harus rendah bahkan hampir tidak ada.
D.
Pembuatan Cetakan Pasir
Sebelum melakukan
proses pengecoran dilakukan terlebih dahulu proses pembuatan cetakan yang
terbuat dari bahan pasir serta campuran dari tanah liat dan air secukupnya.
Pasir dan tanah liat dicampaur jadi satu lalu dibentuk sesuai dengan bentuk
benda yang akan di cor. Proses
pembuatan cetakan pasir seperti gambar 1 dan gambar 2 berikut.
Gambar1. Pasir
yang digunakan untuk membuat cetakan
Gambar 2. Proses
pembuatan cetakan pasir
Ada tiga jenis cetakan
pasir yaitu green sand, cold-box dan no-bake mold. Cetakan yang banyak
digunakan dan paling murah adalah jenis green sand mold (cetakan pasir basah).
Kata “basah” dalam cetakan pasir basah berati pasir cetak itu masih cukup
mengandung air atau lembab ketika logam cair dituangkan ke cetakan itu. Istilah
lain dalam cetakan pasir adalah skin dried. Cetakan ini sebelum dituangkan
logam cair terlebih dahulu permukaan dalam cetakan dipanaskan atau dikeringkan.
Karena itu kekuatan cetakan ini meningkat dan mampu untuk diterapkan pada
pengecoran produk-produk yang besar. Dalam cetakan kotak dingin
(box-cold-mold), pasir dicampur dengan pengikat yang terbuat dari bahan organik
dan in-organik dengan tujuan lebih meningkatkan kekuatan cetakan. Akurasi
dimensi lebih baik dari cetakan pasir basah dan sebagai konsekuensinya jenis
cetakan ini lebih mahal. Dalam cetakan yang tidak dikeringkan (no-bake mold),
resin sintetik cair dicampurkan dengan pasir dan campuran itu akan mengeras
pada temperatur kamar. Karena ikatan antar pasir terjadi tanpa adanya pemanasan
maka seringkali cetakan ini disebut juga cold-setting processes. Selain
diperlukan cetakan yang tinggi, beberapa sifat lain cetakan pasir yang perlu
diperhatikan adalah permeabilitas cetakan (kemampuan untuk melakukan
udara/gas).
Minggu, 16 Desember 2012
ruang lingkup profesi keguruan
TUGAS PROFESI PENDIDIKAN
KEJURUAN
Ruang lingkup Profesi Keguruan
A. Pendahuluan
Secara garis besar tugas guru dapat dikelompokkan menjadi tiga yakni tugas
profesi, tugas kemanusiaan dan tugas kemasyarakatan. Sebagai salah satu profesi
resmi kedudukan guru memerlukan keahlian khusus. Jenis pekerjaan ini tidak
dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pekerjaannya. Terkait dengan
hal tersebut Usman (2000) menegaskan bahwa tugas guru sebagai profesi mencakup
beberapa persyaratan:
a.
Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep
dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam,
b.
Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai
dengan bidang profesinya,
c.
Menuntut adanya tingkat pendidikan yang memadai,
d.
Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan
yang dilakukannya, dan
e.
Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.
Selain persyaratan tersebut, sebetulnya masih ada persyaratan yang harus
dipenuhi oleh setiap pekerjaan yang tergolong ke dalam suatu profesi antara
lain yaitu,
a.
Memiliki kode etik, sebagai acuan dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya,
b.
Memiliki klien atau obyek layanan yang tetap seperti
dokter dengan pasiennya, guru dengan muridnya, dan
c.
Diakui oleh masyarakat karena memang diperlukan
jasanya di masyarakat.
Sebagai bahan perbandingan, berikut ini disajikan pula ciriciri keprofesian
yang dikemukakan oleh D. Westby Gibson ,1965 ( dalam Usman , 2000) secara rinci
adalah sebagai berikut,
a.
Pengakuan oleh masyarakat terhadap layanan tertentu
yang hanya dapat dilakukan oleh kelompok pekerja yang dikategorikan sebagai suatu
profesi,
b.
Dimilikinya sekumpulan bidang ilmu yang menjadi
landasan sejumlah teknik dan prosedur yang unik,
c.
Diperlukannya persiapan yang sengaja dan sistematis
sebelum orang mampu melaksanakan suatu pekerjaan professional, dan
d.
Dimilikinya organisasi profesional yang di samping
melindungi kepentingan anggotanya dari saingan kelompok luar, juga berfungsi
tidak saja menjaga, akan tetapi sekaligus selalu berusaha meningkatkan kualitas
layanan kepada masyarakat, termasuk tindak-tindak etis profesional kepada
anggotanya.
Atas dasar persyaratan tersebut, jelaslah jabatan profesional harus
ditempuh melalui jenjang pendidikan khusus yang mempersiapkan jabatan itu. Demikian
pula dengan profesi guru, harus ditempuh melalui pendidikan pre service
education di lembaga pendidikan tenaga kependidikan ( LPTK). Dua tokoh ilmu
sosial yakni Etzioni dan Leggart sebagaimana dijelaskan oleh Robinson (1981)
mengemukakan pandangannya
terhadap profesi guru dalam kancah dunia pekerjaan. Menurut Etzioni pada tahun 1969, guru dapat dimasukan dalam kategori “semi profesi” yang di dalamnya juga tercakup profesi pekerja sosial dan juru rawat.
terhadap profesi guru dalam kancah dunia pekerjaan. Menurut Etzioni pada tahun 1969, guru dapat dimasukan dalam kategori “semi profesi” yang di dalamnya juga tercakup profesi pekerja sosial dan juru rawat.
Sementara Leggart pada tahun 1970, lebih suka menggunakan istilah “profesi
birokrasi” dengan alasan bahwa ciri-ciri khusus pekerjaan mengajar timbul dari
citra kerja di dalam organisasi-organisasi. Kriteria semiprofesi dimaksudkan bahwa
dalam kedudukan tingkat profesi, semiprofesi merupakan tingkat profesional
kedua, dan menuntut tanggung jawab agak penuh dibandingkan dengan tingkat profesi
penuh. Dalam posisi tersebut, guru di satu sisi terikat secara total dan ketat
dengan aturan serta tata laksana profesinya dari struktur organisasi yang mengelola
profesi pekerjaannya, penentuan kurikulum nasional, anggaran dana dari
Departemen Pendidikan serta ketentuan-ketentuan luar yang mengikat kerja
profesinya. Namun dalam melaksanakan pekerjaannya guru juga memiliki otoritas
pribadi untuk menentukan pendekatan pengajaran, serta serangkaian kegiatan
interaksi belajar mengajar di ruang kelas sesuai dengan kebutuhan dan situasi
yang dihadapi. Uraian di atas menjelaskan latar belakang tugas guru sebagai pengajar
dan pendidik. Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut kepada guru untuk
mengembangkan profesionalitas diri sesuai dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Mendidik, mengajar dan melatih anak didik adalah tugas guru sebagai
suatu profesi.
Tugas guru sebagai pendidik berarti meneruskan dan mengembangkannilai-nilai
hidup kepada anak didik. Tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak didik. Tugas guru
sebagai pelatih berarti mengembangkan keterampilan dan menerapkannya dalam
kehidupan demi masa depan anak didik. Tugas kemanusiaan juga menjadi salah satu
segi dari tugas guru. Sisi ini tidak bisa guru abaikan, karena guru harus terlibat
dengan kehidupan di masyarakat dengan interaksi sosial. Guru harus menanamkan
nilai-nilai kemanusiaan kepada anak didik. Dengan begitu anak didik dididik
agar mempunyai sifat kesetiakawanan sosial.
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan
dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia
menjadi idola para siswanya. Pelajaran apapun yang diberikan, hendaknya dapat
menjadi motivasi bagi siswanya dalam belajar. Bila seorang guru dalam
penampilannya tidak menarik, maka kegagalan pertama adalah ia tidak akan dapat
menanamkan benih pengajarannya itu kepada para siswanya. Para siswa akan enggan
mengahadapi guru yang tidak menarik. Pelajaran tidak dapat diserap sehingga
setiap lapisan masyarakat (homo ludens, homopuber, dan homosapiens) dapat
mengerti bila menghadapi guru. Di bidang kemasyarakatan merupakan tugas guru
yang juga tidak kalah pentingnya. Pada bidang ini guru mempunyai tugas mendidik
dan mengajar masyarakat untuk menjadi warga negara
Indonesia yang baik (yaitu yang bermoral Pancasila).
Indonesia yang baik (yaitu yang bermoral Pancasila).
Memang tidak dapat dipungkiri bila guru mendidik anak didik sama halnya guru
juga bertugas mencerdaskan bangsa secara keseluruhan. Bila dipahami, maka tugas
guru tidak hanya sebatas dinding sekolah, tetapi juga sebagai penghubung antara
sekolah dan masyarakat.
B. Latar Belakang Profesi Keguruan
Jabatan guru
dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan tenaga guru. Kebutuhan ini meningkat
dengan adanya lembaga pendidikan yang menghasilkan calon guru untuk
menghasilkan guru yang profesional. Pada masa sekarang ini LPTK menjadi
satu-satunya lembaga yang menghasilkan guru. Walaupun jabatan profesi guru
belum dikatakan penuh, namun kondisi ini semakin membaik dengan peningkatan
penghasilan guru, pengakuan profesi guru, organisasi profesi yang semakin baik,
dan lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga guru sehingga ada sertifikasi
guru melalui Akta Mengajar. Organisasi profesi berfungsi untuk menyatukan gerak
langkah anggota profesi dan untuk meningkatkan profesionalitas para anggotanya.
Setelah PGRI yang menjadi satu-satunya organisasi profesi guru di Indonesia,
kemudian berkembang pula organisasi guru sejenis (MGMP).
C. Pengertian Profesi
Profesi adalah
suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya
memerlukan/menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah,
serta dedikasi yang tinggi. Keahlian diperoleh dari lembaga pendidikan yang
khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat di pertanggungjawabkan.
Pada dasarnya profesi guru adalah profesi yang sedang tumbuh. Walaupun ada yang
berpendapat bahwa guru adalah jabatan semiprofesional, namun sebenarnya lebih
dari itu. Hal ini dimungkinkan karena jabatan guru hanya dapat diperoleh pada
lembaga pendidikan yang lulusannya menyiapkan tenaga guru, adanya organisasi
profesi, kode etik dan ada aturan tentang jabatan fungsional guru (SK Menpan
No. 26/1989). Usaha profesionalisasi merupakan hal yang tidak perlu
ditawar-tawar lagi karena uniknya profesi guru. Profesi guru harus memiliki
berbagai kompetensi seperti kompetensi profesional, personal dan sosial. Ruang
lingkup layanan guru dalam melaksanakan profesinya, yaitu terdiri atas (1)
layanan administrasi pendidikan; (2) layanan instruksional; dan (3) layanan
bantuan, yang ketiganya berupaya untuk meningkatkan perkembangan siswa secara
optimal. Ruang lingkup profesi guru dapat pula dibagi ke dalam dua gugus yaitu
gugus pengetahuan dan penguasaan teknik dasar profesional dan gugus kemampuan
profesional.
D. Ruang Lingkup Profesi Keguruan
1.
Ruang Kingkup Profesi Keguruan
Peranan profesi guru dalam keseluruhan program pendidikan disekolah
diwujudkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang berupa perkembangan siswa
secara optimal. Untuk maksud tersebut, maka
peranan professional itu mencangkup tiga bidang layanan, yaitu layanan
intruksional, layanan administrasi, dann layanan bantuan akademik social
pribadi.
Pertama, penyelenggaraan proses
belajar mengajar, yang menempati porsi terbesar Dari profesi keguruan.
Kedua, tugas yang berhubungan
dengan membantu murid dalam mengatasi masalah belajar pada khususnya dan
masalah-masalah pribadi yang akan berpengaruh terhadap keberhasilan belarnya.
Ketiga, disamping kedua hal
tersebut, guru harus memahami bagaimana sekolah itu dikelolah, apa peranan guru
didalamnya, bagaimana memanfaatkan prosedur serta mekanisme pengelolaan
tersebut untuk kelancaran tugas-tugasnya sebagai guru.
Secar
kontekstual dan umum, ruang lingkup kerja guru itu mencangkup aspek-aspek :
a. Kemampuan
profesional mencangkup :
1)
Penguasaan
materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkan
konsep-konsep dasar keilmuan dari bahan yang diajarkannya
2)
Penguasaan dan
penghayatan atas wawasan dan landasan kependidikan dan keguruan.
3)
Penguasaan proses-proses pendidikan, keguruan, dan
pembelajaran.
b. Kemampuan
social mencangkup kemampuan untuk menyesuaikan diri pada tuntutan kerja dan
lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru.
c. Kemampuan
personal (pribadi) mencakup :
1)
Penampilan sikap yang positif terhdap keseluruhan
tugasnya sebagai guru, dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan beserta
unsure-unsurnya.
2)
Pemahaman
penghayatan dan penampilan nilai-nilai yang seyogianya di anut oleh seorang
guru.
Seorang menampilkan unjuk kerja
yang professional apabila dia mampu menampilkan keandalannya dalam melaksanakan
tugasnya sebagai guru. Keandalan kerja itu dapat di lihat dari berbagai segi
berikut ini:
a.
Mengetahui,
memahami dan menerapkan apa yang harus di kerjakan sebagai guru.
b.
Memahami
mengapa dia harus melakukan pekerjaan itu.
c.
Memahami serta
menghormati batas-batas kemampuan dan kewenangan profesinya dan menghormati
profesi lain.
d.
Mewujudkan
pemahaman dan penghayatannya itu dalam perbuatan mendidik, mengejar dan
melatih.
Ruang lingkup profesi guru dapat
pula di bagi ke dalam dua gugus, yaitu:
a.
Gugus kemampuan profesional (soedarjo, 1982)
b.
Gugus
pengetahuan dan penguasaan teknik dasar professional
Gugus
pengetahuan dan penguasaan teknik dasar professional dan
Mencakup hal-hal berikut:
a.
Pengetahuan tentang disiplin ilmu pengetahuan sebagai
sumber bahan studi (structure, concept,and way of knowing).
b.
Penguasaan
bidang studi sebagai objek belajar.
c.
Pengetahuan
tentang karakteristik/perkembangan belajar.
d.
Pengetahuan
tentang berbagai model teori belajar(umum maupun khusus).
e.
Pengetahuan dan penguasaan berbagai prosese
belajar(umum dan khusus)
f.
Pengetahuan
tentang karakteristik dan kondisi social, ekonomi, budaya, politi sebagai latar
belakang dan konteks berlangsungnya proses belajar.
g.
Pengetahuan tentang proses sosialisasi dan
kulturalisasi.
h.
Pengetahuan dan
penghayatan pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.
i.
Pengetahuan dan
penguasaan berbagai media sumber belajar.
j.
Pengetahuan
tentang berbagai jenis informasi kependidikan dan manfaatnya.
k.
Penguasaan
teknik mengamati proses belajar mengajar.
l.
Penguasaan
berbagai metode belajar.
m. Peguasaan tekhnik meyusun instrument penilaian kemajuan belajar.
n.
Penguasaan teknik perencanaan dan pengembangan
program belajar mengajar.
o.
Pengetahuan
tentang dinamika hubungan interaksi antara manusia, terutama dalam proses
belajar mengajar.
p.
Pengetahuan
tentang system pendidikan sebagai bagian terpadu dari system social Negara
bangsa.
q.
Penguasaan
teknik memperoleh informasi yang diperlukan untuk kepentingan proses
pengambilan keputusan.
Gugus kemampuan profesional,
mencakup :
a.
Merencanakan programbelajar mengajar
1)
Merumuskan tujuan-tujuan instruksional
2)
Menguraikan deskripsi satuan bahasan
3)
Merancang
kegiatan belajar mengajar
4)
Memilih media dan sumber mengajar
5)
Menyusun instrument informasi
b.
Melaksanakan dan
memimpin proses belajar mnengajar.
1)
Memimpin dan membimbing proses belajar mengajar.
2)
Mengatur dan
mengubah suasana belajar mengajar.
3)
Menetapkan dan
mengubah urutan kegiatan belajar.
c.
Menilai kemajuan belajar.
1)
Memberikan skor atas hasil evaluasi
2)
Menstransformasikan skor menjadi nilai.
3)
Menetapkan rengking.
d.
Menafsirkan dan
memanfaatkan berbagai informasi hasil penilaian dan penelitian untuk memcahkan
masalah professional kependidikan.
Profil kemampuan dasar guru yang
harus dimiliki sebagai seorang professional yaitu sebagai berikut.
1.
Menguasai bahan
a.
Menguasai bahan
bidang studi dalam kurikulum sekolah.
b.
Menguasai bahan
pendalaman bidang studi.
2.
Mengelola program belajar mengajar.
a. Merumuskan
tujuan instruksonal
b. Mengenal dan dapat menggunakan metode mengajar.
c. Memilih dan
menyusun prosedur instruksional yang tepat.
d. Melaksanakan
program belajar mengajar.
e. Mengenal
kemampuan anak didik.
f. Merencanakan dan melaksanaakan pengajaran remedial.
3.
Mengelola kelas
a.
Mengatur tata
ruang kelas untuk pengajaran .
b.
Menciptakan
iklim belajar mengajar yang serasi.
c.
Menciptakan disiplin kelas.
4.
Menguanakan media atau sumber
a.
Mengenal,
memilih dan mengunakan media.
b.
Membuat
alat-alat bantu pelajaran sederhana.
c.
Mengunakan dan
mengelola laboraturium dalam rangka proses belajr mengajar
d.
Mengembangkan laboratorium.
e.
Menggunakan micro teeching unut dalam program
pengalaman lapangan.
f.
Menguasai landasan-landasan kependidikan
g.
Mengelola interaksi belajar mengajar
h.
Menilai
prestasi siswa untuk kependidikan pengajaran
i.
Melaksanakan
program pelayanan bimbingan dan konseling
j.
Mengenal fungsi
dan program pelayanan bimbingan dan konseling
k.
Menyelenggarakan
program pe layanan bimbingan dan konseling di sekolah
5.
Menyelenggarakan administrasi sekolah
6.
Memahami
prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna
keperluan pengajaran.
Sumber:
Langganan:
Postingan (Atom)